MINUT GEMA SULUT – Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Sulawesi Utara kian hari kian mengkhawatirkan, pasalnya, para pengusaha dan sopir tergabung dalam Aliansi Dum Truck Sulawesi Utara dari Bitung, Minut, Tomohon, Tondano, telah merasa muak dengan kondisi kelangkaan BBM jenis Solar yang tak berkesudahan.
Aktivis William Luntungan, mengungkapkan kekecewaan yang mendalam terkait kelangkaan BBM yang sudah berlangsung sejak lama.
Dalam konferensi pers pada Selasa (16/09) sore, dirinya menjelaskan, Teman-teman sopir sudah lelah mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan solar. Ketika melakukan protes, malah mereka diancam oleh oknum tak bertanggung jawab.
“Saya menduga adanya permainan terorganisir didalamnya yang melibatkan oknum petugas SPBU dan Mafia Solar.” ujarnya.
Adapun Modus yang dicurigainya para pelaku adalah, penggunaan barcode milik sopir lain tanpa izin, yang berujung pada pemblokiran barcode resmi. Praktik ini diduga memuluskan langkah para “mafia solar” yang membeli solar bersubsidi.
Aktivis Vokal berambut Pirang ini berharap, keluhan para sopir bisa segera mendapat respons serius dari pemerintah dan aparat penegak hukum.
“Mudah-mudahan ada solusi konkret dan tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang bermain didalamnya. Subsidi ini seharusnya untuk rakyat kecil, bukan untuk memperkaya diri sendiri,” tegasnya.
Apabila tak di indahkan, maka para supir truck akan melakukan aksi demo besar besaran yang rencananya akan melibatkan truk dalam waktu dekat ini.
(IfL)








