Manado Gema Sulut – Dengan Persiapan Yang Matang, Ratusan sopir dump truck yang tergabung dalam Aliansi Sopir Dump Truck Sulawesi Utara (AS-DT Sulut) mendatangi kantor DPRD Sulut, Senin (29/9/2025).
Kedatangan Mereka untuk menuntut pemerintah dan aparat penegak hukum membongkar dugaan praktik kotor di balik kelangkaan solar subsidi yang semakin parah.
William Luntungan, Selaku Orator dalam Demo tersebut menegaskan, antrean panjang di SPBU sudah di luar batas kewajaran. Sopir bahkan terpaksa tidur di truk demi mendapatkan solar.
“Kuota solar sebenarnya lebih dari cukup. Tapi herannya antrean selalu ada. Apakah solar ini menguap?” sindir Luntungan di hadapan anggota dewan.
Menurutnya, kesepakatan RDP antara sopir, DPRD, dan Pertamina sejak 2021 hingga 2024 hanya janji kosong. Sopir tetap harus antre berjam-jam, sementara sebagian besar bekerja dengan upah harian.
“Ini bukan sekadar kelangkaan. Ada permainan di lapangan. Karena faktanya, ada truk yang bisa isi setiap hari, sementara kami harus antre seharian,” tegasnya.
Dalam aksinya, AS-DT menyampaikan 7 tuntutan utama, mulai dari pencopotan pejabat BPH Migas dan Pertamina Sulut, pembentukan tim pengawasan distribusi solar yang melibatkan sopir, hingga penindakan terhadap dugaan penyalahgunaan oleh petugas SPBU.
Para sopir juga menegaskan akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutan tidak direspons.
“Kalau tidak ada perubahan, kami akan turunkan seluruh anggota asosiasi di Sulawesi Utara,” ungkap Luntungan.
Di depan kantor DPRD Sulut, deretan dump truck besar diparkir hingga menutup dua jalur jalan.









